Kenapa kita harus mulai menggunakan strategi optimasi mobile SEO untuk meningkatkan ranking website di mesin pencari?
Tahukah Anda, pengguna internet via perangkat mobile kian hari kian meningkat.
Sejalan dengan tren tersebut, transaksi online via smartphone pun akan ikut meningkat.
Fakta tersebut membuat pemilik dan pengembang web tidak boleh mengabaikan optimasi mobile SEO.
Terlebih jika Anda seorang pemilik toko online. Mengoptimalkan website Anda untuk pengguna mobile berpotensi meningkatkan ranking search engine, jumlah pengunjung, dan penjualan.
Berada pada ranking teratas atau paling tidak berada pada urutan top dalam daftar hasil pencarian search engine merupakan tujuan utama SEO.
Ya Google menjadikan mobile-first indexing sebagai salah satu faktor tren SEO sejak 26 maret 2017.
Bahkan, salah satu pakar SEO dan internet marketing dunia, Brian Dean juga mempublikasikan artikel seputar pentingnya optimalisasi mobile SEO.
Search engine optimization atau SEO merupakan teknik, taktik, atau strategi untuk membuat website Anda berada pada ranking teratas search engine.
Sejak perangkat mobile masuk dalam “radar” search engine Google, pengoptimalan website tidak hanya terbatas pada desktop (komputer) tetapi versi mobile juga.
Apa itu Mobile First Indexing

Menurut laman resmi Google Webmaster, pengertian mobile first indexing adalah sebuah cara indexing terbaru Google yang dikhususkan untuk mobile device dalam menentukan ranking sebuah website pada laman mesin pencari.
Sebelumnya, Google memang selalu menentukan ranking website berdasarkan performa website versi Desktop.
Namun, sudah sejak akhir maret 2017 lalu, Google menilai performa sebuah website melalui crawling versi mobile.
Artinya, performa website versi mobile mulai dari struktur data, responsive design hingga load speed menjadi salah satu faktor ranking di mesin pencari.
Jika performa website Anda kurang pada versi mobile, maka akan berpengaruh buruk terhadap penilaian SEO website Anda.
Cara Menghadapi Mobile-First Indexing
1. Jangan Panik
Meski terdengar agak menyeramkan, sebenarnya Anda tak perlu panik dalam menghadapi pengindeksan seluler pertama ini.
Bukan berarti situs yang tak memiliki versi mobile akan dihapuskan.
Google akan tetap memperhatikan website yang tak memiliki versi mobile dengan cara mengirimkan pemberitahuan di Google Search Console website Anda.
Itu artinya, Google akan membantu menentukan konten yang akan tersedia di situs seluler Anda dan bagaimana Anda bisa mendapatkan peringkat lebih baik.
Baik itu di versi desktop ataupun di versi seluler. Hal ini tentu menjadi angin segar terlebih bila website Anda menampilkan konten yang sama pada versi mobile dan desktop.
Lain ceritanya bila situs web Anda menampilkan konten yang berbeda antara seluler dengan desktop atau konten yang ditampilkan pada versi seluler lebih sedikit dari versi desktop, Anda patut khawatir kalau begini.
2. Melakukan Tes Peringkat
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ada baiknya Anda mengatasi ini dengan melakukan tes peringkat lebih dulu.
Anda harus memeriksa apakah situs Anda ramah seluler atau tidak melalui situs yang telah disediakan Google.
Jika situs Anda tak lulus dalam tes ini, itu artinya versi seluler website Anda buruk.
3. Pikirkan tentang UI/UX Website versi Mobile
Tampilan situs web seluler dan desktop tentunya berbeda.
Layar seluler jauh lebih kecil sehingga Anda harus benar-benar mampu mendesain website tersebut agar nyaman untuk pengguna seluler.
Anda bisa memanfaatkan menu yang sudah disediakan Google.
Di mana nantinya konten akan ditampilkan di balik tap dan membuat pengalaman seluler lebih baik.
4. Tulisan yang Ramah Seluler
Hal lain yang harus Anda perhatikan dalam mobile first indexing adalah menulis yang ramah seluler.
Anda harus tahu bahwa membaca dari layar itu sudah sulit.
Kalau membaca di layar ponsel yang ukurannya lebih kecil ketimbang di desktop, tentunya akan lebih sulit.
Untuk menarik minat pengunjung seluler, ada baiknya Anda membuat konten yang ramah seluler.
Itu artinya, Anda harus membuat konten yang mengandung kalimat yang pendek dan menggunakan paragraf yang ringkas pula.
Anda juga harus memperhatikan font yang digunakan.
Apakah font tersebut sudah cukup besar dan jelas atau tidak.
Anda juga harus memastikan bahwa spasi yang digunakan sudah cukup atau belum.
5. Periksa Kembali Cuplikan Selulernya
Pastikan sebelum Anda memposting konten, Anda mengecek Google Analytics lebih dulu.
Ini untuk mengetahui apakah sekiranya konten tersebut cukup baik untuk pengguna seluler atau tidak.
Ini sangat penting terlebih bila pengunjung konten Anda lebih banyak yang berasal dari pengguna seluler.
Anda bisa mengetahui pengunjung konten menggunakan apa dari halaman hasil pencarian seluler website Anda.
Oleh sebab itu, pastikan Anda mengoptimalkan cuplikan ponsel lebih dulu di pratinjau cuplikan yang telah tersedia.
Alasan Kenapa Anda Harus Melakukan Optimasi Mobile SEO
Pengoptimalan pada perangkat versi mobile tidak hanya bertujuan untuk mempengaruhi ranking search engine, tetapi juga membuat website Anda lebih accessible untuk pengguna mobile.
Dengan demikian, website Anda nyaman untuk dilihat, dibaca, dan dijelajahi melalui smartphone.
Mengabaikan pengoptimalan perangkat mobile adalah sebuah kesalahan besar.
Berikut adalah alasan kenapa SEO pada perangkat mobile menjadi sangat penting.
1. Pencarian Melalui Perangkat Versi Mobile Semakin Meningkat
Para pengguna smartphone mulai memanfaatkan pencarian Google.
Sebelumnya, mereka lebih banyak menggunakan smartphone-nya untuk mengakses beragam aplikasi.
Dengan demikian, potensi user search engine tidak hanya terbatas pada mereka yang menggunakan laptop atau komputer.
2. Algoritma Google Diprioritaskan untuk Pengguna Mobile
Google merupakan search engine yang paling banyak digunakan pada perangkat mobile.
Fakta tersebut membuat Google memodifikasi algoritmanya untuk lebih mengoptimalkan pengguna mobile.
Akibatnya, jika Anda ingin terindex sempurna oleh Google, Anda wajib mengoptimalkan website Anda untuk pengguna mobile.
3. Seluruh Hasil Pencarian Berdasarkan Mobile-First Indexing
Jika Anda melakukan pencarian dari perangkat apapun, hasil pencarian yang Anda tampilkan akan menyertakan hasil pencarian untuk perangkat mobile.
Akibatnya, website yang Anda harus dioptimalkan untuk perangkat mobile.
Dengan Mobile-First Indexing, Google melakukan perayapan dan penentuan ranking berdasarkan versi mobile untuk dijadikan acuan pada versi desktopnya.
4. Gunakan Template atau Themes yang Responsive Mobile Friendly
Membuat website mobile friendly bukan berarti membuat website Anda sekadar dapat dilihat melalui perangkat mobile.
Lebih jauh, jangan sampai Anda berpikir bahwa pengoptimalan website untuk perangkat mobile itu layaknya “memasukkan” website yang berukuran besar menjadi berukuran kecil. Pemikiran tersebut salah besar.
Sekadar bisa tampil di smartphone tidak akan membuat Google ‘melirik’ website Anda.
Tujuan utama pengoptimalan mobile SEO tersebut adalah membuat website Anda dapat dinikmati melalui perangkat mobile dengan memaksimalkan kemampuan perangkat mobile itu sendiri.
Jadi, website Anda harus tampil layaknya, website tersebut memang dibuat untuk perangkat mobile.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda sangat dianjurkan (bahkan harus) menggunakan responsive design (desain responsif).
Keunggulan Themes atau Template yang Responsive
Jika penggabungan URL dan dynamic serving harus dihindari, lantas cara apa yang harus digunakan? Responsive design adalah cara yang harus Anda terapkan.
Sesuai dengan namanya, cara tersebut membuat website Anda menjadi lebih responsif, baik untuk pengguna desktop dan mobile.
Bahkan desain tersebut juga responsif pada smartphone dengan beragam ukuran dan merek.
Selain soal respons, responsive design juga memiliki beberapa keunggulan.
Beberapa keunggulan responsive design diantaranya menggunakan satu URL, tidak memerlukan konfigurasi yang sulit dan melelahkan, membuat website Anda lebih user friendly, dan tidak menimbulkan permasalahan teknis pada SEO.
Kesimpulannya, cara terbaik untuk mengoptimalkan website pada perangkat mobile adalah dengan menerapkan responsive design.
5. Gabungkan URL Antara Versi Mobile dan Desktop
Di masa lalu, penggunaan dua URL (Uniform Resource Locator), yang pertama untuk desktop dan yang kedua untuk mobile merupakan hal yang biasa.
Saat ini pemisahan URL tersebut terbukti tidak efektif.
Selain karena alasan manajemen dimana Anda harus membuat konfigurasi secara terpisah (cukup melelahkan).
Aalasan lain adalah URL “M” untuk mobile sulit dan tidak begitu efektif untuk dioptimalkan (SEO).
6. Hindari Menggunakan Dynamic Serving
Setelah Anda menggunakan URL yang sama untuk desktop dan mobile, Anda bisa menampilkan konten yang sama untuk kedua perangkat namun dengan konfigurasi HTML dan CSS yang berbeda.
Misalnya, pengunjung yang mengakses website Anda melalui desktop akan melihat website versi desktop.
Sementara pengunjung yang mengakses melalui mobile akan melihat versi mobile. Itulah yang dinamakan dynamic serving.
Dynamic serving sebenarnya lebih baik ketimbang penggunaan URL “M” untuk mobile, namun tetap memiliki beberapa kekurangan.
Beberapa kekurangan tersebut adalah website desktop kerap muncul pada perangkat mobile dan Anda harus melakukan konfigurasi ulang setiap perangkat baru muncul.
Jika re-konfigurasi tersebut tidak dilakukan, website Anda akan muncul dengan tampilan yang kurang layak (amburadul).
Cara Mengoptimalkan Website Anda untuk Perangkat Mobile
Hanya menggunakan responsive design tidak cukup untuk membuat website Anda dapat dengan mudah ditemukan di search engine Google versi mobile.
Diperlukan proses pengoptimalan lebih lanjut untuk mencapai tujuan tersebut.
Backlinko (backlinko.com) memaparkan beberapa cara mengoptimalkan website untuk perangkat mobile.
Berikut adalah beberapa cara mobile SEO optimization yang bisa Anda terapkan pada website Anda:
1. Gunakan Google Mobile Usability Test dan Google Mobile-Friendly Test
Mobile Usability Test merupakan tool yang akan mendeteksi beragam permasalahan teknis website Anda pada perangkat mobile.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan Google Mobile-Friendly Test.
Mobile Friendly Test akan memberikan laporan apakah website Anda sudah dioptimalkan untuk perangkat mobile atau belum.
Keduanya akan memberikan Anda laporan terkait kelayakan website Anda pada perangkat mobile.
2. Jangan Disallow Googlebot via Robots.txt
Di masa lalu, Googlebot sangat direkomendasikan untuk diblok. Saat ini, Googlebot justru direkomendasikan untuk dibiarkan.
Dengan tidak di disavow nya Googlebot, Google akan lebih mudah mendeteksi website Anda.
3. Gunakan Responsive Web Design Testing Tool
Responsive Web Design Testing Tool merupakan tool yang akan menampilkan website Anda pada beragam perangkat mobile (iPhone, Android, dll).
Dengan menggunakan tool tersebut, Anda dapat melakukan evaluasi apakah website Anda sudah tampil baik di beragam perangkat mobile tersebut.
4. Periksa Bagaimana Google Melihat Website Anda
Anda bisa menggunakan fitur Fetch as Google pada Google Search Console.
Caranya adalah dengan mengetik halaman atau konten yang Anda lihat, kemudian pilih perangkat mobile.
Anda akan melihat bagaimana Google melihat konten Anda.
Periksa apakah ada yang kurang atau perlu ditingkatkan pada konten Anda tersebut.
Tips Optimasi Mobile SEO untuk Meningkatkan User Experience (UX)

Respons pengguna, baik positif maupun negatif merupakan penjelasan dari apa itu user experience.
Sebuah website harus didesain untuk memenuhi ekspektasi pengguna.
Jika Anda berhasil memenuhi ekspektasi tersebut, tentu user experience website Anda akan meningkat.
User experience yang Anda dapatkan bisa berbeda bergantung perangkat yang user gunakan (mobile dan desktop).
Fokus optimasi UI/UX yang berkualitas dapat membantu kenyamanan pengunjung dan meningkatkan ranking search engine.
Jika Anda hanya mengoptimalkan website Anda untuk desktop user, maka Anda berpotensi tidak mendapatkan user experience (UX) yang baik pada user mobile.
Oleh sebab itu, pengoptimalan mobile harus diterapkan pada website.
Disadur dari Backlinko.com, berikut adalah beberapa tips Mobile SEO untuk meningkatkan user experience.
Meningkatkan Load Speed Website Versi Mobile
Optimasi Page Speed Insight Website merupakan salah satu aspek penting yang dapat memengaruhi respon user.
Jika website Anda lambat, para pengguna akan mengalihkan perhatiannya pada website lain, kendati konten yang Anda tawarkan sangat berkualitas.
Kecepatan yang diharapkan publik sebenarnya adalah dibawah 2 detik, namun 3 detik dinilai cukup cepat.
Untuk membuat website Anda muncul lebih cepat, Anda dapat menggunakan beberapa tools.
Lakukan pengujian performa terlebih dahulu dengan menggunakan Google PageSpeed Insights atau WebPageTest.org.
Jangan lupa untuk memilih opsi mobile pada pengujian.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut lakukan evaluasi dan analisa, sektor mana saja yang harus diperbaiki.
Kedua tool tersebut juga memberikan rekomendasi mengenai apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan page speed website Anda.
Hal penting lain yang harus Anda ketahui yaitu terkait mobile-first indexing load speed pada bagian “memprioritaskan konten yang terlihat”, Anda bisa langsung ngecek melalui Google Pagespeed Insight.

Hal tersebut dikarenakan konten atau artikel tidak ter-crawl secara keseluruhan dengan baik oleh Bot Google, sehingga website akan sulit bersaing dengan kompetitor di halaman pertama Google.
Beberapa hari lalu Kami sudah menulis artikel terkait cara mempercepat loading website.
Buat Konten yang Mudah Dibaca di Smartphone
Tidak setiap konten yang dioptimalkan untuk mobile secara otomatis menjadi konten yang nyaman dibaca oleh pengguna.
Untuk membuat konten Anda mudah dibaca, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Gunakan paling tidak 14px font (ukuran 15-16 cukup direkomendasikan).
- Gunakan paragraf yang singkat (1-2 baris per paragraf).
- Gunakan 50-60 karakter pada satu baris.
- Gunakan contrast atau perbedaan warna yang berkebalikan pada teks dan latar belakang (backgorund).
- Buat artikel menarik yang enak dibaca oleh user Anda
Gunakan HTML5 dan Viewport Content Tag
Jika Anda menggunakan video atau beragam jenis animasi, jangan gunakan format Flash.
Gunakan HTML5 agar konten tersebut bekerja dengan baik pada perangkat mobile.
Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan viewport meta tag.
Meta tag tersebut akan merubah halaman (page) website Anda berdasarkan perangkat pengguna.
Pengaturan viewport yang direkomendasikan Google adalah <meta name=viewport content=”width=device-width, initial-scale1”>.
Tingkatkan Kualitas Website Usability
Selain bertujuan untuk meningkatkan ranking search engine pada perangkat mobile, Mobile SEO juga bertujuan untuk meningkatkan website usability.
Website usability adalah bagaimana website menampilkan informasi yang ingin dicari user sejelas dan secepat mungkin.
Website dengan usability tinggi tidak akan bertele-tele dan memberikan informasi dengan basa-basi.
Akibatnya, user dapat langsung menemukan informasi yang dicari.
User akan dengan mudah menemukan apa yang mereka cari tanpa harus melakukan penjelajahan lebih jauh.
Web usability sangat penting karena dapat menentukan kesan pertama user terhadap website Anda.
Cara Meningkatkan Website Usability
Secara umum, pengertian apa itu usability website adalah salah satu faktor penting dalam mengembangkan sebuah website yang bertujuan memberikan kenyamanan kepada semua pengunjung.
Menurut Jacob Nielsen, website usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai tingkat kemudahan akses dan user interface untuk digunakan pada sebuah website.
Usability website juga mengacu kepada metode optimasi mobile SEO untuk meningkatkan kemudahan pengguna selama proses perancangan dan meningkatkan ranking website pada mesin pencari.
Lalu bagaimana caranya?
Berikut ini ialah langkah-langkah tips meningkatkan website usabilty untuk metode teknik mobile SEO optimization.
1. Gunakan Gambar Header (Judul) yang Kecil
Para pengguna mobile menginginkan informasi yang dapat langsung diakses di halaman paling atas konten.
Hal tersebut membuat gambar header yang besar akan menutupi konten.
Gambar header yang kecil akan membuat konten langsung bisa dibaca.
Hasilnya, para user akan bertahan di konten Anda ketimbang mencari konten lain.
2. Gunakan Banyak Negative Space
Negative space adalah jarak antara teks, button, dan elemen-elemen desain.
Pada perangkat desktop, negative space tidak begitu memberikan perbedaan dan dampak yang berarti.
Namun, pada perangkat mobile, negative space sangat penting.
Apa kesan Anda ketika melihat website di perangkat mobile yang space antar konten terlihat terlalu rapat?
Tentu, Anda akan mendapatkan kesan isi konten yang terlihat sempit.
Kesan tersebut berpotensi menurunkan minat Anda menjelajahi konten lebih jauh.
Negative space akan membuat para user lebih leluasa untuk menemukan apa yang mereka cari.
Dengan kata lain, negative space tersebut akan membuat website lebih mudah dan nyaman untuk dijelajahi.
Selain itu, negative space juga akan memberikan dampak positif pada dwell time dan bounce rate website.
Jika konten Anda banyak dibagikan dan dibicarakan, maka peluang Anda untuk diperhitungkan Google akan semakin meningkat.
Selain itu, semakin populer konten Anda maka semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar (penjualan, iklan, dan jumlah pengunjung).
Untuk meningkatkan popularitas konten Anda tersebut, Anda dapat menjadikan tombol social share sebagai tab bar.
Dengan menjadikan tombol social share sebagai tab bar, orang akan lebih mudah untuk melihat tombol tersebut dan mungkin akan lebih mudah “terprovokasi”.
Lalu, bagaimana membuat hal tersebut terwujud mengingat tidak ada pengaturan untuk melakukan hal tersebut?
Jangan khawatir, jika saat ini website Anda berbasis WordPress dan Blogspot, social share button sudah include pada themes yang Anda gunakan.
Jikalau tidak ada, Anda bisa menggunakan plugin WordPress Sassy Social Share, ataupun SumoMe.
Meningkatkan CTR versi Mobile untuk SEO
Sebenarnya ada banyak tata cara meningkatkan CTR (Click Through Rate) website di mesin pencari versi Mobile.
Tetapi cara menaikkan CTR versi mobile pada studi kasus ini yaitu dengan membuat judul artikel yang menarik.
Akan tetapi, Google membatasi panjang judul yang maksimal adalah 60 karakter (dengan spasi) versi desktop, sedangkan untuk maksimal panjang judul di versi mobile adalah 78 karakter (dengan spasi).
Salah satu studi kasusnya yaitu ada pada keyword “cara jual mobil di bukalapak” ini, versi desktop dan mobile tanpa ada kata tambahan “- Bacalagers Media” di akhir judul.
Mmenariknya lagi adalah artikel ini mendapatkan featured snippets dari Google.
Deskripsi pada featured snippets diambil dari potongan “How To” berada tepat di dalam artikel yang informatif serta mengandung kata kunci utama dan kata kunci turunan.
Kabar bagusnya untuk kita semua adalah saat ini Google sudah lebih mengutamakan UX (user experience) atau pengalaman dan kenyamanan user yang berfokus pada versi mobile.
Menerapkan AMP Website (optional)
Ada banyak bloger dan pemain SEO yang sudah menggunakan AMP untuk website versi mobile nya, akan tetapi bounce rate mereka meningkat secara signifikan.
Pada gambar di poin ke-5 terkait cara optimasi mobile-first indexing untuk strategi mobile SEO, website tersebut tidak menggunakan AMP, bounce rate nya di bawah 50%.
Karena kami telah memasukkan Google Tag Manager untuk menurunkan bounce rate dan akan tetap berada di antara 30% sampai 50% saja.
Lain waktu kami akan membuat panduan dan tata cara menurunkan bounce rate menggunakan Google Tag Manager.
AMP memang sangat menarik untuk load speed website versi mobile, begitupun menurut pendapat dari Brian Dean bahwa AMP dapat membatasi fungsi-fungsi yang memakan resource load speed yang besar, salah satunya ialah Jquery.
Selain itu, ketika website kita telah menggunakan AMP, ketika pengunjung menemukan artikel kita di Google lalu membuka nya, pengunjung tersebut tidak akan benar-benar masuk ke dalam website.
Namun diarahkan ke Google AMP dengan URL https://www.google.co.id/amp/s/ seperti yang dimaksud oleh Brian Dean.
Yang wajib diketahui adalah menggunakan AMP bukan sebuah kewajiban, karena baik memakai AMP atau tidak.
Selama artikel selalu masuk ke Page One (halaman pertama Google), kami tidak akan menerapkan AMP pada website ini.
Terlebih lagi, Google lebih mengutamakan website versi mobile non-AMP for indexing, Anda bisa baca melalui sumber resminya.
Karena pada dasarnya, faktor ranking artikel atau website di mesin pencari adalah SEO On Page dan optimasi internal link yang relevan serta menggunakan Golden Keyword Ratio.
Nah, artikel terkait cara riset keyword dengan rendah persaingan dan sangat jarang dilirik oleh kompetitor dan dengan penerapan artikel SEO friendly terbaru 2020.
Baca juga:
Kami rasa, bila website kita sudah memenuhi kriteria mobile-first indexing sebagai teknik mobile SEO terbaik, maka akan dengan mudah merangking di halaman satu bahkan ranking satu dan Zero Rank (mendapatkan featured snippets).